Pages

Ads 468x60px

Friday, November 2, 2012

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDN




PROPOSAL PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDN  

1.1       Latar Belakang Masalah
Pengajaran bahasa Indonesia mempunyai ruang lingkup dan tujuan yang menumbuhkan kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan bahasa yang baik dan benar. Pada hakikatnya pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa agar mereka dapat meningkatkan minat baca terhadap karya sastra, karena dengan mempelajari karya sastra siswa dapat menarik berbagai manfaat untuk membuat karya sastra yang sesuai dengan minat dan kematangan jiwa mereka. Adapun tujuan umum dari pembelajaran sastra itu sendiri berdasarkan kurikulum 2006 adalah agar para siswa mampu meningkatkan dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan bahasa. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa keberhasilan pembelajaran bahasa maupun sastra masih dipertanyakan, dan diliputi banyak masalah.
Masalah tersebut diantaranya : guru sulit dalam menjabarkan kurikulum 2006 Bahasa Indonesia ke dalam silabus dan kegiatan belajar mengajar, metode, teknik, buku dan alat bantu yang kurang sesuai dengan kurikulum.
Masalah yang diambil pada diri siswa adalah kurangnya minat baca. Menurut beberapa hasil penelitian, khususnya peneliti yang diprakarsai oleh (Pusat pembinaan dan pengembangan Bahasa) menunjukkan bahwa minat baca sastra serta kemampuan mengapresiasi sastra dari para siswa kita sangat rendah.
Masalah pembelajaran sastra juga mengalami masalah yang pelik. Banyak masyarakat pecinta sastra mengeluh dan beranggapan bahwa pembelajaran sastra dianaktirikan. Hal tersebut dapat dilihat dari porsi pembelajaran sastra lebih sedikit dibanding dengan pembelajaran kebahasaan, dan dilihat dari hasil pembelajarannya terhadap para siswa.
Pembelajaran apresiasi sastra sangat penting karena sebenarnya pembinaan apresiasi sastra adalah pembinaan minat intelektual. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari pelajaran lain. Dari segi pembelajaran dan materi, pembelajaran sastra dapat mengandung sejarah, budaya, agama dan sebagainya. Namun hal ini masih belum disadari oleh para guru sehinggga hubungan pembelajaran sastra dengan mata pelajaran lain masih terlepas. Padahal seharusnya dalam rambu-rambu pembelajaran sudah disarankan agar dalam setiap sub pokok bahasan harus diajarkan secara terpadu dan menyeluruh.
Kegiatan pembelajaran apresiasi sastra di Sekolah Dasar masih sederhana dan masih menggunakan pendekatan konvensional, terlalu banyak ceramah sehingga pembelajaran menjadi membosankan. Teknik pembelajaran hanya dengan membacakan sebuah cerita atau teks drama dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai cerita atau teks drama dan dilanjutkan dengan penugasan.
Menggunakan teknik pembelajaran di atas membuat siswa tidak antusias ketika mengikuti pembelajaran sehingga siswa merasa kesulitan apabila diminta membacakan puisi atau cerita. Hal tersebut dimungkinkan karena guru kurang pandai menciptakan suasana akrab dan harmonis dengan siswa. Faktor penyebab yang lain karena tidak adanya tindak lanjut dari guru yang bersangkutan.
Hal lain yang penulis temui adalah kurangnya perhatian guru terhadap pendekatan yang tepat untuk membantu keberhasilan kegiatan pembelajaran. Mereka tidak mau dibebani hal-hal yang rumit dan berat dalam menghadapi murid yang jumlahnya banyak dengan berbagai masalah yang memerlukan bimbingan dan penyelesaian dari guru. Apalagi kalau sekolah tidak memberikan perhatian terhadap peningkatan kemampuan guru sebagai pendidik, yang haras profesional dan kompeten.
Untuk keberhasilan proses pembelajaran, seorang guru harus mempersiapkan setiap komponen dengan baik, matang dan sungguh-sungguh. Komponen-komponen tersebut diantaranya : tujuan, guru, siswa, bahan, metode, model kegiatan belajar mengajar, media dan evaluasi.
Model-model belajar yaitu berbagai cara atau gaya belajar siswa dalam aktivitas pembelajaran, baik di kelas maupun dalam kehidupannya sehari-hari antar sesama temannya atau orang yang lebih tua. Model pembelajaran ditujukan untuk menjawab bagaimana siswa belajar. Dengan adanya model belajar ini guru bisa menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran dengan kondisi siswa. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.
Pendekatan kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu diciptakan dalam proses belajar mengajar agar kelas lebih hidup dan bermakna karena siswa mengalami sendiri yang dipelajarinya. Pendekatan kontekstual memungkinkan siswa mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik dalam tatanan kehidupan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual diharapkan dapat mengatasi rendahnya apresiasi sastra khususnya drama di sekolah.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengadakan penelitian yang berjudul " Model Pembelajaran Apresiasi Drama dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual di Kelas V SDN   ."

1.2. Identifikasi Masalah
1.2.1       Minat membaca sastra serta kemampuan mengapresiasi sastra siswa SD masih jauh dari harapan.
1.2.2       Porsi pembelajaran sastra dalam buku bahasa Indonesia tidak seimbang dengan pokok bahasan lain.
1.2.3       Hubungan pembelajaran sastra dengan mata pelajaran yang lain masih terlepas.
1.2.4       Proses pembelajaran sastra di Sekolah Dasar kurang menarik.
1.2.5       Pendekatan pembelajaran sastra yang digunakan oleh guru SD masih belum bervariasi.

1.3.      Batasan Masalah
Pembatasan masalah yang akan penulis bahas dalam penelitian ini adalah "Model Pembelajaran Apresiasi Drama dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual di kelas V SDN   .
1.4.      Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, dapat dirumuskan masalah- masalah sebagai berikut:
1.4.1       Bagaimana model pembelajaran apresiasi drama dengan menggunakan pendekatan kontekstual di kelas V SDN    ?
1.4.2       Bagaimana hasil penelitian pendekatan kontekstual dalam pembelajaran apresiasi drama di kelas V SDN    ?
1.5.      Tujuan Penelitian
1.5.1       Ingin mengetahui model pembelajaran apresiasi drama dengan menggunakan pendekatan kontekstual di kelas V SDN   .
1.5.2       Ingin mengetahui hasil penelitian pendekatan kontekstual dalam pembelajaran apresiasi drama di kelas V SDN   .

1.6.      Manfaat Penelitian
1.6.1       Bagi Siswa
Siswa dapat menguasai dan memahami apresiasi sastra drama yang diperoleh siswa sesudah menggunakan pendekatan kontekstual.
1.6.2       Bagi Penulis
Hasil Penelitian ini nantinya di harapkan dapat memperluas cakrawala berfikir, sehingga akan mendorong kreatifitas yang baru dalam rangka membantu pendidik dalam mendesain pembelajaran apresiasi drama di SD secara memadai. Hasil Penelitian ini nantinya diharapkan juga dapat dipakai pijakan untuk mendesain model-model pembelajaran yang lain, sehingga akan memperkaya khazanah pembelajaran apresiasi drama di Sekolah Dasar.
1.6.3       Bagi Guru Sekolah Dasar
Penelitian ini merupakan langkah untuk memperbaiki pola dan teknik pembelajaran tradisional yang lazim dilaksanakan di Sekolah Dasar. Hasil penelitian tentang pembelajaran drama di Sekolah Dasar ini diharapkan dapat memberikan penyegaran terhadap guru Sekolah Dasar tentang bagaimana seyogyanya pembelajaran drama dilaksanakan.

1.7       Anggapan Dasar dan Hipotesis
1.7.1 Anggapan Dasar
a.      Pembelajaran sastra sebagai bagian dari pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia perlu ditangani dengan sungguh-sungguh.
b.      Penggunaan pendekatan kontekstual dalam pengajaran apresiasi drama dapat meningkatkan minat belajar dan perhatian siswa.
1.7.2 Hipotesis
a.      Siswa mampu mengapresiasi drama setelah menggunakan pendekatan kontekstual.
b.      Pendekatan kontekstual dapat dijadikan pendekatan yang efektif dalam pembelajaran apresiasi drama.

1.8       Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan dalam menafsir veriabel penelitian, terlebih dahulu penulis akan mendefinisikan variabel yang ada dalam judul
" Model Pembelajaran Apresiasi Drama dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual di kelas V SDN   ."
a.      Model pembelajaran adalah gaya yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar untuk mendapatkan hasil yang dicapai dalam tujuan pembelajaran.
b.      Apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai - nilai seni dan budaya
c.      Drama adalah hasil karya sastra dalam bentuk dialog yang mempunyai konflik batin dan mempunyai kemungkinan untuk dipentaskan.
d.      Pembelajaran kontekstual adalah sebuah pembelajaran yang dapat memberikan dukungan penguatan dan pernahaman siswa dalam menyerap sejumlah materi pembelajaran serta mampu memperoleh makna apa yang mereka pelajari mampu menghubungkan dengan kenyataan hidup sehari hari.


3.1       Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang teratur dan berpikir baik - baik untuk mencapai maksud, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. (Moelyono, 1989:58)
Agar tujuan penelitian ini tercapai dengan baik, maka diperlukan metode yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu mengadakan pembelajaran apresiasi drama dengan pendekatan kontekstual.
Dalam pengertian luas, berekperimen adalah mengadakan kegiatan uji coba untuk mengetahui suatu hasil. Tujuan kegiatan eksperimen bukan mengumpulkan data dan mendeskripsikan data, melainkan menelaah fakta-fakta penyebab dan fakta akibat yang ditimbulkan.

3.2       Teknik Penelitian
Teknik penelitian sangat diperlukan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Menurut Subino (1982 : 6), yang dimaksud dengan teknik penelitian adalah cara-cara yang ditempuh dan alat yang digunakan oleh penulis di dalam memngumpuikan datanya. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data.
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Telah pustaka atau studi kepustakaan, mengkaji dan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti secara teoritis.
2.      Observasi, studi yang disengaja dan sitematis tentang keterampilan guru mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan KBM di dalam kelas untuk melakukan pengamatan dan peninjauan secara cermat terhadap kemampuan berbahasa pada siswa yang akan diteliti.
3.      Uji Coba perencanaan, mengetahui kemampuan siswa dalam mengapresiasi drama dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
4.      Tes, teknik tes penulis gunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan sesudah proses belajar mengajar dilaksanakan.
5.      Analisis, untuk menganalisis data yang sudah terkumpul untuk mendapatkan gambaran tentang hal yang telah diteliti.
3.2.1   Teknik Pengolahan Data
Apabila data sudah terkumpul, langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Teknik yang digunakan adalah perhitungan secara persentase perhitungan secara persentase bertujuan membandingkan antara hasil pretes dan postes untuk mencari persentase hasilnya. Selisih ini diasumsikan sebagai hasil percobaan. Untuk kepentingan persentase ditempuh langkah-langkah sebagai berikut.
a.      Menghitung Mean nilai pretes dan postes
-         Mean pretes
Keterangan:
 fx   =  Rata-rata pretes
 fy   =  Jumlah skor pretes
N       =  Jumlah siswa
-         Mean Postes
         
 fx   =  Rata-rata pretes
 fy   =  Jumlah skor pretes
N       =  Jumlah siswa
b.      Mencari setisih mean Pretes dan Postes
Keterangan:
Mx     =  jumlah nilai pretes
My     =  jumlah nilai postes .
c.      Menghitung skor ideal antara hasil pretes dan postes
d.      Mencari koefisien t hitungan dengan rumus scbagai berikut

3.2.3 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 1993 :93)
Dalam penelitian ini peneliti menentukan jumlah populasi sebagai sumber yang akan diteliti. Adapun yang dijadikan populasi adalah siswa kelas V SDN Cibeureum XI kecamatan Cipadung Kulon   tahun pelajaran 2009-2010 berjumlah 52 siswa --4 Teknik pengambilan sampel
Sampel adalah bagian atau wakil yang di teliti (suharsimi 1998 : 177). Sedangkan sampel yang diambil pada penelitian ini adalah 50 % dari populasi kelas V SDN  yang berjumlah 26 orang.Teknik yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu teknik sampel random kelas. i-3 Instrumen Penelitian
Untuk mengetahui dan mengukur keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran apresiasi drama dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Cibeureum, penulis menggunakan instrumen penelitian yaitu:
1.      Instrumen pembelajaran, yaitu berupa rencana pembelajaran
2.      Lembar evaluasi, yaitu berupa tes tertulis yang disajikan pada saat pretes dan postes.
3.      Lembar observasi, yaitu berupa penelitian yang akan diisi oleh pengamat pada saat melakukan proses pembelajaran. Lembar observasi ini meliputi lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran yang berkaitan dengan aktivitas guru pada saat proses pembelajaran.
4.      Lembar angket, yaitu berupa sejumlah pertanyaan tentang pengalaman dan tanggapan siswa dalam mengapresiasi drama dengan menggunakan pendekatan kontekstual.

.



 DAFTAR PUSTAKA

Moneda,(l 991) Pengantar Apresiasi karya sastra, :CV. Sinar Saru.
Sumardjo, Jacob dan Saini KM (1984) Apresiasi kesustraan. Jakarta: PT. ramedia Pustaka Utama.
Waluyo,Herman (2002) Dramajeori dan Pengajaranya. Yogyakarta: Hinindita Graha Widya. *
Hasanudin (1996) Drama kata dalam Dua Dimensi Kajian Teori.Sejarah dan analisis : Angkasa.
Rahmanto,B (1988). Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius
Sardiman (1990) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: Rajawali
Nurgiantoro, Burhan. (2010) Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rivai, Ahmad dan Sudjana. Nana (1991) Media pengajar an, : CV Sinar baru.
aludin (2003) Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Jogyakarta: Karya Nusa Adi Cita.
Ismail, Taufik (2002) Horison sastra Indonesia.Kitab drama 4 Jakarta: Horison
Surakhmad.Winamo.(1998). Pengantar Penelitian Ilmiah(Dasar Metode dan : Tarsito
Tarigan, Henry Guntur. (1984) Prinsip-prinsipDasar Sastra.  Angkasa
Aminudin (1996) Pengantar Apresiasi Karya Sastra. : Sinar Bam Algesindo
Sanjaya ,Wina (2009) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group


1 komentar:

  1. makasih mba...
    salam
    http://kiat-obat-herbal.blogspot.com

    ReplyDelete